Selasa, 23 Desember 2008

Keadilan dan Kesejahteraan dunia Kesehatan Indonesia

Tiga tugas yang belum selesai yang dikerjakan oleh Rasulullah Muhammad SAW dan menjadi PR bagi kita-kita selaku umat penerusnya, yaitu : Masalah Kebodohan, Masalah Kemiskinan, dan Masalah Kesehatan.

Dunia modern saat ini mengklasifikasikan ketiga hal tersebut sebagai faktor yang menentukan derajat kesejahteraan suatu keluarga, masyarakat, bahkan negara, yaitu faktor Pendidikan, Faktor Ekonomi dan Faktor Kesehatan. Menurut saya, faktor kesehatan memegang peranan terbesar, karena bagaimana mungkin otak dapat bekerja maksimal dalam menangkap suatu pelajaran bila badan kita sakit, bagaimana mungkin kita bekerja mencari nafkah dengan baik bila badan kita sakit.

Konsep ISLAM sebagai Rahmatan Lil'alamin, merupakan suatu konsep yang Allah SWT ajarkan dan tawarkan kepada kita. artinya siapapun, dimanapun dalam dunia apapun bila menerapkan konsep rahmatan lil'alamin tentunya akan menemui suatu keadilan dan kesejahteraan. Rahmatan lil'alamin bermakna "win-win solution" dalam suatu organisasi, baik bisnis, maupun kemasyarakatan. Didalam nya terkandung nilai "bermanfaat untuk orang lain" , bagaimana seorang atasan dapat bermanfaat untuk karyawannya, bagaimana seorang sahabat dapat bermanfaat untuk sahabatnya, bagaimana seorang karyawan dapat bermanfaat untuk perusahaannya. Konsep manajemen Balance Score Card pun terkandung didalamnya nilai-nilai rahmatan lil'alamin, dalam konsep tersebut memperhatikan empat faktor yang menjadi tolak ukur, yaitu Faktor pelanggan, faktor karyawan, faktor finansial dan faktor sistem kerja. keempat faktor tersebut menjadi saling terkait dalam hal bagaimana "dapat bermanfaat". maksudnya, bagaimana sistem yang ada dapat memberikan manfaat yang terbaik buat pelanggan, buat kesejahteraan karyawan tentunya efisien dalam anggaran.

Dalam dunia kesehatan, Rahmatan lil'alamin bermakna bagaimana Kita dapat menciptakan sistem pengelolaan kesehatan yang dapat bermanfaat untuk rakyat dan pelaku kesehatan itu sendiri. Dokter seharusnya bekerja tidak perlu lagi memikirkan "Financial Recovery" setelah mengeluarkan uang yang banyak untuk menempuh pendidikannya. Masyarakat seharusnya tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak untuk menebus resep obat untuk mengobati sakitnya, belum lagi biaya perawatan yang mahal. Negara seharusnya tidak perlu lagi mensubsidi dengan beban yang berlebihan hanya untuk menutupi ongkos operasional pabrik farmasi dalam memproduksi obat-obatan yang margin harganya bisa naik sampai 200-300%. Pengadaan  peralatan rumah sakitpun telah menjadi komoditi bisnis tersendiri yang tentunya berakibat dibebankannya kepada user, yaitu masyarakat yang datang berkunjung ke sarana kesehatan. Bayangkan saja, biaya inap dirumah sakit kelas 3 diJakarta saja dapat mencapai 150rb perhari, belum lagi kita harus bayar biaya sewa alat seperti alat operasi yang dibeli dengan cara mencicil kepada pelaku bisnis. belum lagi pihak rumah sakit ambil bagian ikut-ikutan menaikkan harga, yang semua itu dibebankan kepada masyarakat.

Hal tersebut di atas sedikit contoh saja dari kenyataan yang ada. Menurut saya, sebaiknya yang idealnya terjadi adalah:

Negara memiliki sendiri pabrik farmasi yang dikelola dengan konsep Rahmatan lil'alamin, paling hanya menghabiskan biaya sekitar 15 Milyar, dari situ dihasilkan obat-obatan dengan kualitas baik dan harga yang murah, distribusikan disetiap puskesmas, miliki klinik-klinik jaringan se-Indonesia, distribusikan obat disitu, Maksimalkan fungsi klinik tersebut, klinik tersebut harus dapat menangani kegawatdaruratan dan siap menjadi posko siaga bencana, miliki Rumah sakit-rumah sakit sebagai pusat rujukan klinik-klinik tersebut, artinya pusat rujukan yaitu, hanya menerima pasien yang benar-benar membutuhkan perawatan rumah sakit sehingga tercipta pemerataan pelayanan, (tidak seperti RSCM saat ini yang ikut menerima pasien tanpa rujukan, sehingga pasien yang mendapatkan rujukan dari puskesmas tidak lagi tertampung di RSCM). Bila itu terjadi, teori "Big-Bang" berlaku pula disini. Bumi diciptakan oleh Allah SWT dalam beberapa fase dengan teori big-bang, manusia pun tercipta karena sperma bertemu sel telur yang kemudian berkembang menjadi janin, sel-sel tubuh mengalami "big-bang" ledakan-ledakan yang tersusun rapi menurut sistem-NYA, begitu pun dengan Kekuatan Rahmatan Lil'alamin, satu rumahsakit, satu klinik, satu pabrik farmasi akan "meledak-ledak" menjadi rumahsakit, klinik, pabrik farmasi lainnya, yang diatur dalam satu sistem.

Hal lain yang perlu diterapkan adalah, berubahnya paradigma tentang kesehatan, seharusnya orang tidak berkunjung ke sarana kesehatan karena dia sakit, tapi karena orang tersebut mau menjaga kesehatannya.. Kita perlu aplikasikan sistem pelayanan kesehatan yang bersifat preventif dan promotif.  Konsep perencanaan kesehatan (Health Plan) membuat orang akan tetap sehat, akan menjaga saat sehat nya sebelum datang saat sakitnya. Bila konsep health plan diterapkan akan berdampak terhadap rendahnya biaya kesehatan yang terpakai bila kita sakit. Biaya yang dipakai hanya dipergunakan untuk "membayar" waktu orang untuk tetap sehat dan mendapatkan informasi tentang kesehatan. Maka yang sebaiknya di kembangkan adalah Health Care (baca : Rumah Sakit) yang isinya menawarkan berbagai macam program untuk membuat orang tetap sehat, disamping tetap melayani orang yang membutuhkan pelayanan saat orang tersebut sakit.......

ada syarat mutlak yang diperlukan untuk menjalankan konsep ini!

Sumber Daya Manusia!!!

Manusianya haruslah manusia yang memiliki kesamaan visi tentang hal ini.

Tidak ada tempat bagi manusia yang masih ada keinginan untuk korupsi, memperkaya diri sendiri, mental asal jadi, mental asal bekerja, mental melihat sesuatu diukur dengan satuan rupiah...

inilah sebab-sebab kegagalan dalam suatu sistem, sebaik apapun kita ciptakan sistemnya, akan rusak dengan adanya sumber daya manusia yang tidak mempunyai visi rahmatan lil'alamin. manusia yang tidak mempunyai integritas yang baik untuk mencapai cita-citanya.

Pekerjaan ini, bukanlah pekerjaan mudah, sampai akhir jamanpun mungkin tidak akan pernah selesai. Indonesia menentukan sendiri takdirnya, saya sebagai rakyat Indonesia menentukan takdir Indonesia sebagai bangsa yang besar, bangsa yang mandiri, bangsa yang membawa manfaat untuk bangsa lainnya di bumi ini. Dibutuhkan banyak orang yang memiliki kesamaan visi ini untuk berkumpul dalam satu barisan yang rapih dan kokoh untuk mewujudkan Rahmatan Lil'alamin, diperlukan banyak Shaff yang tersusun rapih bergerak menuju satu tujuan.. Tapi, dimana wadahnya?? apa bentuknya?? Negara Inikah? partai itukah? kelompok andakah? InsyaAllah, sesuai janjiNYA, Allah akan mengumpulkan orang-orang sejenis yang mau berbuat baik....... 

Kamis, 04 Desember 2008

Informasi Penting Mengenai Autis

Apakah Autisme itu?

merupakan gangguan perkembangan pada anak yang gejalanya sudah tampak sebelum anak berusia 3 tahun. Ada tiga ciri utama dari gangguan autisme :

  1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial timbal-balik (kontak mata terbatas, tidak dapat membentuk hubungan pertemanan, tidak menengok ketika dipanggil namanya, tidak bermain dengan seharusnya)
  2. Gangguan kualitatif dalam komunikasi. (perkembangan bicara terlambat atau tidak bicara sama sekali, tidak menggunakan "gesture" penggunaan bahasa yang berulang, kesulitan dalam memahami percakapan)
  3. Gangguan perilaku dan minat yang sempit. ( gerakan stereotipi dan berulang, terpaku pada kegiatan rutin, tidak menyukai perubahan, preokupasi pada bagian-bagian benda)

Apakah Penyebab Autisme?

penyebabautisme merupakan gabungan dari beberapa faktor yang genetik, biologis (seperti gangguan metabolisme tubuh) dan lingkungan (seperti : polusi, bahan kimia)

Apa saja jenis penanganannya?

  1. Penangana biomedis (pengaturan makanan dan pemberian suplemen)
  2. Pemberian obat-obatan
  3. Penanganan sensori
  4. Terapi individual, terapi okupasi, terapi wicara
  5. pendidikan khusus

_________________________________________________________________

sekilas info penting di atas diambil dari brosur sekolah khusus (pendidikan bagi anak autis) yang bernama MANDIGA (Mandiri dan Bahagia) 

beralamat : Jl.Mulawarman No.3 Kebayoran Baru Jakarta 12110

tim dokter dari Menox Health Care, telah beberapa kali (dan terus kontinyu setiap bulannya) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan anak autis di sekolah tersebut. selain melakukan pemeriksaan, tim juga melakukan perencanaan kesehatan bagi anak-anak disekolah tersebut. beberapa kendala dalam masalah kesehatan umum anak penderita autis adalah ketiadaan komunikasi tentang kondisi tubuhnya, hal ini membuat orng tua, pengasuh ataupun guru disekolahnya sering kali mendapati anak sudah dalam kondisi yang sakit (sakit gigi, sakit perut, panas tinggi, kejang) karena gejala awalnya tidak diketahui secara cepat.

 

Senin, 24 November 2008

Tumor di Belakang Mata (Retrobulbar Tumor), mau bantu??



KETIKA TUHAN MENUNJUKKAN KEKUASAANNYA

(Akankah kita bersyukur atas pemberianNya?)

Rabu, 19 Nopember 2008, sekitar 14.00, tim dari radio mustang 88 FM dan Tim dokter dari Menox Health Care (saya salah satunya) yang tergabung dalam Boys n Girls Clinic tiba di Rumah kontrakan di seputaran cakung selatan tepatnya desa Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi... lokasinya sangatlah kontras, rumah kontrakan yang termasuk daerah pinggiran tersebut tepat berada dibelakang kawasan perumahan elit yang bernama Harapan Indah, seperti tidak "terjamah" oleh maju nya daerah disekitarnya..

 Cindy, anak berumur 6 tahun, yang memiliki tumor dibelakang bola mata kirinya sejak umur 2 tahun. "Mata kirinya sering mengeluarkan kotoran mata dan menonjol hampir "terlepas" dari ruang matanya bila penyakitnya sedang kambuh", demikian penuturan ibunya. ayahnya seseorang dengan profesi supir antar jemput anak sekolah tidak hadir dalam pertemuan kami dengan cindy hari itu.. Cindy sendiri mengeluhkan matanya yang selalu terasa gatal, namun penglihatan mata kirinya masih baik. untuk anak seumur cindy, memiliki mata seperti itu mengganggunya, dua pekan terakhir ini cindy tidak masuk sekolah gratis yang berada di dekat rumahnya karena keluhan mata kirinya tersebut..

Keluarga cindy telah berupaya untuk mengobati anaknya, sampai di puskesmas setempat, dokter menyarankan cindy untuk dilakukan pemeriksaan CT-Scan di RSCM... karena alasan biaya, sampai saat ini keluarga belum bisa melakukannya. Pengurusan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) pun ternyata tidak begitu mudah (ciri khas birokrasi Indonesia) walaupun menurut keterangan pihak kelurahan tidak dikenakan biaya...

Rencananya, bila tuhan mengijinkan, bila dana yang terkumpul cukup, bila kondisi cindy memungkinkan, operasi akan dilakukan.. berbekal hasil CT-scan yang dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara di Halim, pada Jumat 21 nopember, saat ini tim dokter mata sedang memikirkan apa langkah yang terbaik untuk cindy.. kita doa kan semoga, cindy mendapatkan yang terbaik untuk kesehatan matanya...

Sedikit gambaran tentang penyakit cindy.... menurut tim dokter mata, berdasarkan hasil pemeriksaan dan CT-Scan, cindy menderita tumor yang bernama limfangioma, tumor tersebut merupakan tumor kelenjar getah bening yang terdapat dibelakang bola mata kiri. tumor tersebut bersifat jinak, namun desakan tumor terhadap organ mata mengakibatkan mata menonjol (exophthalmus), saat ini tumor belum mengakibatkan gangguan pada proses penglihatan cindy, namun bila tidak segera ditangani, ada kemungkinan tumor bisa mengakibatkan kerusakan pada proses penglihatan dan dapat pula merusak organ terdekatnya yaitu otak...  bila hal ini terjadi, kualitas hidup cindy dapat menurun drastis..

bila Tuhan memberikan sedikit saja "kelebihan" pada kita, akankah kita meberikannya untuk cindy??? sudahkah kita selalu bersyukur atas nikmatNya yang diberikan untuk kita??? Perintah telah turun, akankah kita kerjakan perintahNya untuk membantu sesama manusia???

kunjungi www.mustangfm.com....

Kamis, 06 November 2008

Kejadian Dua Pekan Terakhir


Menata pensiun, merupakan kesibukan yang lazimnya dikerjakan oleh seorang yang akan memasuki "usia pensiun". Berbagai macam bisnis dipelajari, mulai dari rumah kos, mini market, atau yang bersifat pasif seperti investasi saham, dana reksa, dll. Akan terdengar sedikit nyleneh bila hal ini dikerjakan oleh saya, baru berusia 28 th, yg seharusnya (biasanya/normalnya) mencari "penghidupan" dan pastinya tuntutan sebagai kepala keluarga membuat kita tidak terlalu berani mengambil risiko untuk membuang waktu (membuat terobosan) menjalani sesuatu yang kita tidak tahu persis apa ujungnya.  padahal untuk tau ujungnya suatu jalan, kita gak mesti ngalamin atau njalanin sendiri, cukup tanya sama orang yg udah pernah jalan lewat situ, dan kita tanya "ada apa diujung jalan situ pak?" "oohhh..jangan lewat sini mas, diujung sana ada portal, belum lagi jalannya banyak lubang" nah lo.. kita mau percaya apa nggak sama jawaban (pengalaman) orang tersebut? Kalo gak percaya ya kita jalanin aja dulu, dan ternyata? sialan tuh orang, bener juga kata dia!

itu tadi analogi seandainya kita menjalani kehidupan, yang orang lain pernah jalanin. orang lain saat ini menata masa pensiunnya pada usia 50th an. dengan berbagai rintangan, kendala, hambatan akhirnya dia berhasil mengumpulkan "karung duit" buat dia pensiun. Kalo saya, gak mau lewat jalan tadi, saya mau ambil jalan lain, gak mau ikut "jalan keluar" (halo tyo) yang orang pasti lewat situ, yg pasti penuh sesak, dan masalah yang sama.                                                     saya mulai "berjalan" di kedua sisi jalan.. saya mulai dari pangkal, tapi saya juga jalani ujung jalannya.. artinya saya persiapkan masa pensiun dari sekarang. caranya? simple aja!

saya luangkan waktu saya (setiap hari Rabu) untuk rutin bermain golf serta berenang, bersama teman sejawat. setiap harinya (senin-jumat) saya pergi dari rumah jam 7 pagi, jam 5 sore saya menuju rumah lagi. sepekan sekali saya "bekerja" membantu sekolah autis di Kebayoran, bergantian dengan Posyandu binaan di daerah bogor (ada 5 lokasi), mengisi siaran radio (mustang 88 fm), membuat program kesehatan yang tidak profit oriented, tapi menguntungkan (bingung kan?), tentunya sebagai dokter saya juga "berpraktek", tapi gak suka praktek di klinik 24 jam, capek! saya juga mengikuti "journal club" buat meng-up.date ilmu saya(setiap rabu juga). hari rabu merupakan "hari penyeimbang".

semua kegiatan tadi hal yang tidak lazim dilakukan seseorang, merupakan kegiatan yang cukup seimbang menurut saya, karena semua kebutuhan dasar manusia terpenuhi. "Ilmu, ekonomi, sosial, olahraga, kualitas waktu dengan keluarga" hal ini yang saya ciptakan! bila dibandingkan dengan senior-senior saya yang meupakan jagoan dalam berpraktek, tak kurang sehari 24 jam dihabiskan untuk berpraktek (buka warung) demi mengejar "karung duit" yang gak pernah penuh (dan gak akan pernah), tapi mengorbankan waktu dengan keluarga, waktunya berolah raga, waktunya ber-sosial, waktunya meng-update ilmu terbaru, waktunya berbagi (ngisi blog, hehehe)...bagi mereka, waktu adalah uang (gak salah juga sih), seakan-akan kehidupannya diperbudak dengan uang.. padahal uang bisa kita kendalikan, bisa kita ciptakan, hidup seimbang dengan sendirinya uang mendatangi kita. 

pensiun dengan cara inilah yang saya inginkan. Praktis, selama dua pekan ini, kejadian inilah yang telah saya alami, berulang kali, dan saya merasa senang menjalaninya. Dua pekan terakhir saya punya janji temu dengan Ust.YM, terkait rencana akuisisi sebuah rumah sakit di daerah cipulir, namun Allah belum merestui, mungkin juga pak ustadznya sibuk. Namun proses Akuisisi tetap berjalan (mohon doa restunya), Kamis yg lalu, siaran di Mustang 88 FM di wisma nusantara lt.25 (halo boys & girls), rencana bertemu dg pihak Bank Bukopin, saya juga diundang untuk audiensi program kesehatan yang "kami" buat di BMM (Baitul Maal Muamalat),  Special Agent dari DEA (bagian narkotik dari Amrik gitu deh) dia orang korea, ngajak "kami" juga untuk mewujudkan program kesehatan yg kami buat (rabu depan dia mau liat salah satu posyandu binaan di bogor), rabu kemarin saya golf dan renang....

ya, inilah yang saya sebut menata pensiun... bukan dengan membeli properti ini, investasi itu, korupsi sana, sikat sini. tapi, keseimbangan hiduplah yang saya cari. Dunia Akhirat!

Selasa, 28 Oktober 2008

Vaksin Sebagai Pencegah Kanker Serviks


Baru-baru ini ramai dibicarakan dikalangan praktisi medis tentang suatu vaksin yang dapat mencegah terjadinya kanker serviks (kanker leher rahim). Sungguh suatu terobosan dan sangat membantu meningkatkan kualitas hidup wanita. satu hal yang mengkhawatirkan kaum hawa saat ini telah berhasil "tereliminasi"....

Serviks (leher rahim) merupakan organ bagian reproduksi wanita, letaknya hanya beberapa (rata-rata 10-12 cm) sentimeter dari mulut vagina. organ ini merupakan bagian dari rahim (uterus).

Di Dunia, setiap 1 menit terdapat 1 kasus baru orang terjangkit kanker serviks (Ca.Cx), dan setiap 2 menit 1 orang meninggal karena Ca.Cx. Di Indonesia bagaimana? Setiap hari ada 41 kasus baru dan setiap hari ada 20 orang meninggal karena Ca.Cx.(Globocan 2002). saat ini, memang Ca.Cx menjadi juara pertama pembunuh wanita di Indonesia.

kalau melihat data di atas, pantaslah kalau kaum hawa kwatir dengan keadaan dirinya, "jangan-jangan gw bisa terkena juga". penyakit ini tergolong penyakit yang "silent disease" artinya, kalau udah sampe timbul gejala (perdarahan saat hubungan badan, keputihan yang berbau khas, nyeri sendi panggul dll) biasanya kankernya sudah terjadi, tinggal berharap masih ditaraf stadium dini aja (bagusnya sih jangan sampe kanker). tanda-tanda ini sama sebagian besar wanita masih dianggap hal yang "biasa" karena mungkin dia biasa mengalami keputihan, biasa ada nyeri-nyeri sendi panggul (dikira nyeri karena kelamaan duduk). yang lebih hebatnya lagi ini penyakit pada sebagian besar wanita tidak menujukkan gejala apa-apa, tau-tau sudah mengalami perdarahan lewat vagina, setelah di cek.... Kanker!!

Penyakit ini suka banget sama wanita usia produktif (33-55 th). Penyebabnya lagi-lagi virus. Virus ini kita kenal dengan nama HPV (Human Papilloma Virus), virus suka banget menginfeksi pasangan yang melakukan hubungan seks dengan "tidak aman", WHO berpendapat : lebih dari 75% wanita yang pernah berhubungan intim terinfeksi HPV, nah lo... kembali lagi kepada tabiat kita, habbit kita dalam melakukan "hubungan" , andai saja perilaku seksualnya tidak aneh-aneh, pastilah aman-aman aja, terlebih kita rajin memeriksakan kondisi kita (pap-smear berkala, skrining sebelum pernikahan).

Ternyata eh ternyata, si pria juga berisiko menularkan dan menderita infeksi HPV ini, cuma jadinya bukan Kanker, tapi penyakit kelamin yang gak ngenakin juga.. selain hubungan seks, penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung, seperti memakai celana dalam orang yg terinfeksi HPV, penularan dari ibu ke janin melalui kehamilan.

nah, ada jurus jitu untuk mencegah terjadinya Ca.Cx tersebut, yaitu dengan edukasi (seperti saya ini yang lagi berbagi ilmu), penggunaan kondom dan yang paling menggembirakan adanya VAKSINASI. saat ini, vaksin tersebut sudah tersedia dan beredar cukup banyak, ada dua macam yang beredar, yaitu Cervarix dan Gardasil, keduanya bertujuan mencegah terjadinya Ca.Cx, target usia yang bisa divaksinasi adalah usia 10 tahun hingga 45 tahun. soal harga, vaksin ini rata-rata dilego seharga 1,3 jt hingga 2jt dipasaran, ini belum termasuk jasa penyuntiknya (sayang belum ada subsidi pemerintah,hehehe).. Namun, jika dibandingkan dengan nilai yang harus kita keluarkan bila terkena penyakit ini?? tetap mencegah masih lebih murah ketimbang mengobati....

Senin, 27 Oktober 2008

Pernikahan dini dengan Syekh


Terlepas dari apa tujuan dan pertimbangan seorang pria (dah hampir lansia pula, dan udah punya istri juga) untuk menikahi seorang wanita (anak umur 12 tahun), di sini saya cuma mau berbagi aja, andai ada di antara anda yang akan mengalami kejadian yang mirip-mirip.. Boleh dikatakan pernikahan tersebut bagi anak usia 12-an tahun adalah "pernikahan dini".  Siapkah organ reproduksinya? apa aja yang bisa terjadi di masa datang terhadap perkembangan organ reproduksinya? belum lagi, ikhlas kah dia? siapkah mentalnya? aaahhh.. kalo soal ikhlas apa nggak, kita serahkan saja sama yang menjalaninya..

bagaimana bila ditinjau dari sisi medis? pernikahan usia muda bisa saja mencetuskan terjadinya kanker leher rahim (kanker serviks), mempercepat timbulnya kista rahim, kista ovarium (indung telur).. dari contoh kasus yang pernah ditangani, saya pernah mendapatkan data di RS tempat saya bekerja, ada pasien usia 14 tahun telah melahirkan seorang anak tanpa ayah, bayangkan, berarti dia "bekerja membuat anak "1 tahun sebelumnya, saat usia 13 tahun. saat ini pasien 13 th tersebut telah berusia 28 tahun dengan mengidap kanker serviks.

kenapa bisa timbul kanker serviks? pasti begitu kan pertanyaan nya? singkatnya sih, ada kerusakan yang ditimbulkan pada leher rahim yang bisa saja disebabkan pada saat dia berhubungan badan dengan lawan jenisnya, kerusakan itu "ditunggangi" oleh virus, zat lainnya yang mencetuskan terjadinya kanker. hal ini bisa juga terjadi pada wanita dewasa, apalagi pada anak usia 12-an tahun yang notabene perkembangan alat reproduksinya belum "matang" benar.

saat ini, pola penyakit sudah mengikuti tren hidup manusia. dulu era komputerisasi baru tersentuh pada usia dewasa, dulu penyakit kanker biasanya terjangkit pada usia lanjut, sekarang tren nya sudah berubah, anak kecil dengan leluasa mengakses internet, penyakit pun dengan leluasa "menghampiri" kita di usia yang makin dini... Sekarang haid sudah bisa terdapat pada anak kelas 5 SD, lantas apa yang menyebabkan hal tersebut? apa dampaknya?

"junk food" bahan pengawet pada berbagai makanan, polusi udara, stress pikiran dll diduga sebagai penyebabnya.. Pernikahan Dini bagaimana? 

itulah, sedikit saja bahan pertimbangan yang bisa saya bagi untuk anda semua, namun dari yang sedikit contoh tadi saja, dampaknya sudah sangat luar biasa.. Kanker serviks, Kista, infeksi, belum lagi masalah psikologis dan sosial yang akan timbul..

oke, semua kembali kepada yang akan menjalaninya, mungkin ada juga pendapat lain yang dijadikan pegangan untuk seseorang untuk melakukan niatannya..

Jumat, 24 Oktober 2008

Salah siapa nih?

Sungguh suatu keadaan yang sangat memprihatinkan di masa era globalisasi sekarang ini, banyak sekali kita membaca di media massa/elektronik berita-berita yang mencengangkan seperti belum lama ini ada murid kelas 2 SMP yang patah tulang karena dianiaya oleh kakak kelasnya, pemalakan oleh senior, street fighter di lingkungan sekolah dll. Kekerasan seperti ini hanya merupakan sebagian kecil dari permasalahan yang sebenarnya ada, ibarat hanya seperti puncak gunung es yang muncul ke permukaan. 

 Disisi lain tidak dapat lagi dihindari bahwa banyak sekali ibu-ibu yang bekerja diluar rumah membantu suami untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga yang semakin tinggi maupun untuk aktualisasi diri. Hal ini tentunya mempunyai dampak terhadap peran ibu tersebut baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai wanita bekerja, banyak peran sebagai ibu digantikan oleh para baby sitter maupun pembantu rumah tangga. Problem pun mulai timbul, bukannya kita tidak boleh mengejar karir dan uang tapi apakah kita bisa membagi waktu antara bekerja dengan keluarga secara seimbang.

 Pada kenyataannya banyak anak-anak yang merasa kekurangan waktu untuk berkomunikasi maupun mendapatkan perhatian dari ibu dan ayahnya. Saat anak ingin curhat, ibu maupun ayah belum pulang atau sudah merasa lelah untuk mendengarkan problem anaknya, sehingga tidak heran bila mereka akan mencari perhatian atau jawaban tersebut diluar rumah. Syukur bila mereka mendapatkan teman yang baik, bila tidak tentu mereka dapat terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik entah itu narkoba, tawuran maupun pergaulan bebas.

 Belum lagi problem ditempat kerja yang juga sering membuat para ibu bekerja ini stress, entah terhadap atasan/bawahan maupun sesama rekan kerja, overload ataupun deadline pekerjaan sering sekali membuat uring-uringan dan biasanya yang menjadi tempat pelampiasan adalah anak maupun keluarganya. Kebanyakan dari kita sebagai orang tua tidak bisa menerima keadaan ini dan cenderung selalu mencari-cari kesalahan dari pihak luar, entah itu dari lingkungan sekitar, sekolah, pekerjaan dan lainnya, kita tidak pernah mau merenung apa sebenarnya yang sudah kita berikan untuk anak-anak dan keluarga tercinta ini ?

 Di zaman teknologi informasi yang sudah sangat terbuka, situs-situs internet mengenai seks sangat mudah dibuka oleh siapa saja termasuk anak-anak remaja kita yang sudah tidak dapat lagi di bendung, sementara pemahaman mereka mengenai hal ini tidak mereka dapatkan secara benar dari kedua orang tuanya sehingga hal ini tidak mereka dapatkan secara benar dari kedua orang tuanya sehingga hal ini juga dapat berakibat buruk bagi mereka. 

 Faktor berubahnya gaya hidup yang semakin berubah itulah yang menyebabkan semakin tingginya tingkat pergaulan bebas di Indoensia. Hal tersebut pada akhirnya memudahkan menularnya penyakit-penyakit melalui hubungan seksual. Salah satu diantaranya adalah kutil kelamin dan kanker leher serviks. Sehingga pada akhirnya meningkatkan insidensi kanker leher rahim dan kutil kelamin di Indonesia. 

 Semakin tingginya insidensi mencuatkan nama kanker leher rahim sebagai pembunuh perempuan Indonesia nomor satu tertinggi saat ini. Di indonesia diperkiraan terjadi lebih dari 15.000 kasus kanker leher rahim dengan hampir 8000 kematian setiap tahunnya dan setiap harinya diperkirakan ada sekitar 41 kasus baru dan 20 kematian.

Bolehkah kita berharap?


Alhamdulillah..

adik ku, dua hari lalu telah melahirkan bayi cantik dengan cara SC (sectio cesaria) ato orang biasa bilang sesar, di RS di bilangan Jakarta selatan.. Operasi dimulai jam 6 pagi, dengan di pimpin oleh Dr.Achmad Mediana,SpOG dan di asistensi oleh Dr.Agung Witjaksono,SpOG dan saya sendiri menyaksikan jalannya operasi yang berjalan lancar. selepas operasi, saya dan tim dokter bertatap muka dengan keluarga, terpancar kebahagiaan dan harapan bahwa bayi yang dilahirkan dan ibunya dalam keadaan selamat dan sehat. 

3 bulan sebelumnya, saya menemani adik saya kontrol kehamilan ke dr.Achmad. seperti biasa, adik saya sudah mendapatkan nomer antrian pertama karena memang saya bekerja di RS sana juga. Dr Achmad pasiennya selalu dibatasi maksimal 20 orang tiap shift nya, tujuannya biar dia bisa menangani pasien dengan prima dan selalu memberikan kesempatan kepada si pasien untuk bertanya sepuasnya.. saya cocok dan kagum dengan caranya ber-praktek, ditengah era para dokter dan rumah sakit yang meramaikan "dunia persilatan" dengan ilmu makin banyak pasien, makin banyak duit.

didalam ruang praktek, saat itu, pada hari itu, ada kejadian yang membuat saya sebagai seorang dokter pun sedikit ragu dengan ilmu yang saya punya. Janin adik saya terlihat dengan USG-4dimensinya, hanya memiliki satu arteri umbilikal (pembuluh darah tali pusat) yang seharusnya dua arteri. tentunya hal ini bisa berpengaruh terhadap jantung si janin, tapi yang lebih mengkhawatirkan adalah sebabnya. Kelainan kromosom si janin adalah sebagai sebabnya, kelainan kromosom menyebabkan anak hidup dengan cacat dsb (astaghfirullah..) 

dengan kayakinan pada kekuasaan tuhan, dr.Achmad berujar, "saya cuma manusia, yang diberi keahlian untuk mengetahui hal seperti ini dari dalam kandungan sebelum anaknya lahir, sekarang sebagai manusia pula, saya akan amankan, seaman-amannya apa yang janin ini butuhkan, mulai dari suplai oksigen yang baik, nutrisi, serta yang paling penting psikis si Ibu" "tenang aja ibu, dari segi duniawi saya berusaha yang terbaik, tinggal kekuatan doa dipanjatkan" Adik saya yang calon seorang dokter juga tampak mengerti dengan kondisinya, namun, berbeda dengan suaminya, tampak terpukul dan sedih.. Berdoa dan berharap ada keajaiban yang terjadi, sambil mempersiapkan kelahiran anak dengan kondisi cacat.

kontrol kehamilan berikutnya, mulai tampak sedikit harapan, terlihat di USG-4D nya, wajah janin dengan bibir yang baik dan utuh, tanda-tanda kearah cacat lainnya pun tidak terlihat.. tapi yang namanya alat dan keahlian seseorang bisa saja salah.

Doa terus dipanjatkan, kontrol berikutnya sudah mulai memasuki saat kontrol mingguan.. janin bertambah beratnya, 2500 gram sudah dilewati sebagai batas minimal terendah janin sehat. wajah tidak terlihat jelas, karena posisi janin yang mengahadap bawah saat di USG.

Rabu,22 Oktober 2008 jam 06.23 lahir bayi perempuan dengan berat badan 3400 gram, panjang badan 48 cm. dokter anak terlihat sibuk memotong tali pusat si bayi, sambil membungkusnya dengan steril, saya yang saat itu sambil memegang handycam bertanya pada Dr.Rossie,SpA "Bagaimana dok, sehat?" "iya nih mas, sehat kok, lengkap, kondisinya baik" "Alhamdulillah...."ujar suami adikku, sontak dia segera bersujud syukur.

"Kamila" artinya sehat... itulah nama yang diberikan ibunya untuk si buah hatinya, harapan itu kini telah terwujud, memiliki anak yang sehat. tinggal sekarang saya sebagai dokter, sebagai seorang kakak, sebagai seorang "pak de" menjaga kamila dari kemungkinan adanya kelainan kromosom yang sampai saat ini masih terus kita pantau...

Rabu, 22 Oktober 2008

Pola Pikir Kita Sama?

1998, awal saya kuliah di Fakultas kedokteran universitas Yarsi, di bilangan Jakarta Pusat.. saat itu, saya berpikir, apakah ini yang saya mau? menjadi dokter. Pertanyaan itu muncul karena saya punya pengalaman yang menurut saya agak gak nyenengin.. Manusia yang bergelar "dokter" itu menurut saya, rada aneh juga, mereka terlalu bangga dengan jubah putihnya, arogan dengan keilmuannya, terlebih lagi, mereka itu cuma "pelayan" masyarakat tapi kalo menjawab pertanyaan atau memberikan keterangan pelit banget, jangankan saya mengerti apa penyakit bapak saya saat itu, waktu konsultasi pun seakan dibatasi dengan antrian pasien diluar.. ini sih bukan pelayan tapi, juragan! Kalo dokter nanya "apa sakitnya?" shit! mana saya tau, kan dokternya dia. Kalo kita tanya apa sakitnya bapak saya dok? jawabannya kadang "yah, sakit jantung, dah tebus aja resepnya,kalo obat habis kontrol ya".... Padahal saat itu, saya berpikir, "nih dokter gue bayar 100ribu buat bikin gue ngerti apa yang bokap gue derita, apa perlu gue bayar tiga kali lipat biar gue dilayani lebih lamaan dikit?"

Tapi ada juga dokter yang perhatian sama kita, awalnya perhatian, tapi setelah pasiennya membludak, kembali lagi tuh mental cari duitnya lebih menonjol dibanding memberikan pelayanan yang baik.. Tapi salah orang juga sih, nyari dokter kayak nyari restoran. Kalo liat ada dokter yang rame pasti enak, padahal?? semakin rame semakin gak perhatian, semakin sedikit kita bisa komunikasi dengan dokternya, SIBUK!!

Akhirnya, saya mantapkan niatan untuk menjadi dokter, dengan niat gak mau jadi dokter yang kayak gitu-gitu aja..  Biar saya bisa bantu menjaga kualitas hidup bapak saya yang punya sakit jantung, ibu saya yang punya sakit hipertensi (darah tinggi) dan saya sendiri punya potensi kedua penyakit tersebut.

Intinya sih, saat ini saya sudah bergelar dokter, sesekali saya pakai jas putih, saya telah coba obati beberapa pasien, saya coba terapkan irama praktek yang berbeda, bersama rekan-rekan yang punya pola pikir yang sama, kami dirikan perusahaan yang bergerak dibidang kesehatan, InsyaAllah Rumah Sakit juga akan segera berdiri, dengan konsep Mengelola kesehatan, bukan hanya mengobati penyakit..

banyak rekan sejawat bilang ide ini Gila, gak masuk akal, gak profit, tapi saya yakin, pola pikir seperti ini membawa banyak manfaat buat sesama.. pertanyaan yang timbul, saya dapat apa? iya kan.. saya dapat duit juga kok, cuma gak banyak seperti kebanyakan dokter lainnya.. selain itu, saya dan rekan dapat kesempatan menularkan ide ini kesemua orang.

Bayangkan, suatu komunitas, masalah kesehatannya dikelola satu pengelola. contoh saja, ibu hamil, kondisi ibu saat hamil, mempengaruhi kondisi janin saat itu dan masa depan janin tersebut. misal, ibu hamil tersebut kekurangan zat besi, Folat dsb, bisa berakibat cacat otak janin, cacat otak bisa berakibat bila besar nanti anak menjadi bodoh. belum lagi janin tersebut ternyata dalam sel tubuh nya sudah menyimpan benih anak, yaitu cucu si ibu hamil. Nah kalo ada apa-apa dengan ibu hamil tersebut siapa yang salah? yang salah ya dokternya lah! Tapi sadar gak ya para dokter?. Kembali ke pengelolaan, nah data ibu hamil tersebut bisa terus dipakai untuk anaknya kelak, ketika anak dewasa data kesehatannya tetap terjaga, bila anak mengalami sakit, bisa kita telusuri kemungkinannya.

sekarang, pertanyaan dari saya.. Siapa diantara anda, yang saat ini memiliki data kesehatan sejak dari kandungan ibunya?? Ingatkah anda pada usia berapa anda sakit cacar? lengkapkah imunisasi anda? sudah berapa kali dalam hidup anda sakit flu??

Jangan panik, anda tidak sendirian, berjuta orang di luar sana yang mengalami hal sama.. akibat pola pikir yang sama, dan perilaku dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang sama pula.. apa anak anda akan anda tanamkan pola pikir yang sama pula?