Rabu, 22 Oktober 2008

Pola Pikir Kita Sama?

1998, awal saya kuliah di Fakultas kedokteran universitas Yarsi, di bilangan Jakarta Pusat.. saat itu, saya berpikir, apakah ini yang saya mau? menjadi dokter. Pertanyaan itu muncul karena saya punya pengalaman yang menurut saya agak gak nyenengin.. Manusia yang bergelar "dokter" itu menurut saya, rada aneh juga, mereka terlalu bangga dengan jubah putihnya, arogan dengan keilmuannya, terlebih lagi, mereka itu cuma "pelayan" masyarakat tapi kalo menjawab pertanyaan atau memberikan keterangan pelit banget, jangankan saya mengerti apa penyakit bapak saya saat itu, waktu konsultasi pun seakan dibatasi dengan antrian pasien diluar.. ini sih bukan pelayan tapi, juragan! Kalo dokter nanya "apa sakitnya?" shit! mana saya tau, kan dokternya dia. Kalo kita tanya apa sakitnya bapak saya dok? jawabannya kadang "yah, sakit jantung, dah tebus aja resepnya,kalo obat habis kontrol ya".... Padahal saat itu, saya berpikir, "nih dokter gue bayar 100ribu buat bikin gue ngerti apa yang bokap gue derita, apa perlu gue bayar tiga kali lipat biar gue dilayani lebih lamaan dikit?"

Tapi ada juga dokter yang perhatian sama kita, awalnya perhatian, tapi setelah pasiennya membludak, kembali lagi tuh mental cari duitnya lebih menonjol dibanding memberikan pelayanan yang baik.. Tapi salah orang juga sih, nyari dokter kayak nyari restoran. Kalo liat ada dokter yang rame pasti enak, padahal?? semakin rame semakin gak perhatian, semakin sedikit kita bisa komunikasi dengan dokternya, SIBUK!!

Akhirnya, saya mantapkan niatan untuk menjadi dokter, dengan niat gak mau jadi dokter yang kayak gitu-gitu aja..  Biar saya bisa bantu menjaga kualitas hidup bapak saya yang punya sakit jantung, ibu saya yang punya sakit hipertensi (darah tinggi) dan saya sendiri punya potensi kedua penyakit tersebut.

Intinya sih, saat ini saya sudah bergelar dokter, sesekali saya pakai jas putih, saya telah coba obati beberapa pasien, saya coba terapkan irama praktek yang berbeda, bersama rekan-rekan yang punya pola pikir yang sama, kami dirikan perusahaan yang bergerak dibidang kesehatan, InsyaAllah Rumah Sakit juga akan segera berdiri, dengan konsep Mengelola kesehatan, bukan hanya mengobati penyakit..

banyak rekan sejawat bilang ide ini Gila, gak masuk akal, gak profit, tapi saya yakin, pola pikir seperti ini membawa banyak manfaat buat sesama.. pertanyaan yang timbul, saya dapat apa? iya kan.. saya dapat duit juga kok, cuma gak banyak seperti kebanyakan dokter lainnya.. selain itu, saya dan rekan dapat kesempatan menularkan ide ini kesemua orang.

Bayangkan, suatu komunitas, masalah kesehatannya dikelola satu pengelola. contoh saja, ibu hamil, kondisi ibu saat hamil, mempengaruhi kondisi janin saat itu dan masa depan janin tersebut. misal, ibu hamil tersebut kekurangan zat besi, Folat dsb, bisa berakibat cacat otak janin, cacat otak bisa berakibat bila besar nanti anak menjadi bodoh. belum lagi janin tersebut ternyata dalam sel tubuh nya sudah menyimpan benih anak, yaitu cucu si ibu hamil. Nah kalo ada apa-apa dengan ibu hamil tersebut siapa yang salah? yang salah ya dokternya lah! Tapi sadar gak ya para dokter?. Kembali ke pengelolaan, nah data ibu hamil tersebut bisa terus dipakai untuk anaknya kelak, ketika anak dewasa data kesehatannya tetap terjaga, bila anak mengalami sakit, bisa kita telusuri kemungkinannya.

sekarang, pertanyaan dari saya.. Siapa diantara anda, yang saat ini memiliki data kesehatan sejak dari kandungan ibunya?? Ingatkah anda pada usia berapa anda sakit cacar? lengkapkah imunisasi anda? sudah berapa kali dalam hidup anda sakit flu??

Jangan panik, anda tidak sendirian, berjuta orang di luar sana yang mengalami hal sama.. akibat pola pikir yang sama, dan perilaku dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang sama pula.. apa anak anda akan anda tanamkan pola pikir yang sama pula? 

2 komentar:

Jalan Keluar mengatakan...

Hmmm.. Gw melihat potensi besar dari blog ini. Kalo lo serius mau meng-establish semacam health consulting via internet, blog memang jadi media yg paling tepat. Serius dalam arti selalu di-maintain dan di-update. Gak perlu lah mengekspos alamat email apalagi no hp karena begitu sudah banyak yg tau ada 'servis gratis' kayak gini gw jamin lo bakal kerepotan menanganinya. Cukup di blog jadi semua orang tau masalah apa solusinya apa; plus mungkin ada orang yg bisa sharing pengalaman soal problem kesehatannya.

Kalo boleh saran.. Gimana kalo lo lempar artikel tentang suatu issue kesehatan, pengalaman yg udah lo hadapi dan action yg lo ambil (sbg seorang dokter tentunya). Ini supaya setiap posting punya fokus thd masalah tertentu dan gak kehilangan arah.

Ok deh. Good luck dok dengan usahanya. Btw bikin blogroll dong dan add blog gw di situ nanti blog lo gw add jg di blogroll gw. Kan lumayan promosi tuh..

widhi hernanto mengatakan...

selamat dok...akhirnya buka blog juga nih...

setuju ama tyo, kalo bisa diisi artikel2 yang lagi "happening" di tengah2 kita dok, masalah yang sekiranya menurut kita orang awam sepele tapi bagi seorang dokter itu adalah hal yang signifikan...

konsultasi gratis?? boleh juga tuh idenya tyo..skg ini sangat jarang orang yang mau dengan sukarela berbagi ilmunya dengan gratis..apk dokter eko bisa menjadi salah satu pionirnya..

Insya Allah pasti banyak berguna kok...itung2 bagi ilmu n beramal, iya tho?? :)

sukses dengan blognya, ane akan pantau terus blog pak dokter..

yg t'akhir kya tyo juga, add blog ane di blogroll pak dokter yo...