Jumat, 24 Oktober 2008

Salah siapa nih?

Sungguh suatu keadaan yang sangat memprihatinkan di masa era globalisasi sekarang ini, banyak sekali kita membaca di media massa/elektronik berita-berita yang mencengangkan seperti belum lama ini ada murid kelas 2 SMP yang patah tulang karena dianiaya oleh kakak kelasnya, pemalakan oleh senior, street fighter di lingkungan sekolah dll. Kekerasan seperti ini hanya merupakan sebagian kecil dari permasalahan yang sebenarnya ada, ibarat hanya seperti puncak gunung es yang muncul ke permukaan. 

 Disisi lain tidak dapat lagi dihindari bahwa banyak sekali ibu-ibu yang bekerja diluar rumah membantu suami untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga yang semakin tinggi maupun untuk aktualisasi diri. Hal ini tentunya mempunyai dampak terhadap peran ibu tersebut baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai wanita bekerja, banyak peran sebagai ibu digantikan oleh para baby sitter maupun pembantu rumah tangga. Problem pun mulai timbul, bukannya kita tidak boleh mengejar karir dan uang tapi apakah kita bisa membagi waktu antara bekerja dengan keluarga secara seimbang.

 Pada kenyataannya banyak anak-anak yang merasa kekurangan waktu untuk berkomunikasi maupun mendapatkan perhatian dari ibu dan ayahnya. Saat anak ingin curhat, ibu maupun ayah belum pulang atau sudah merasa lelah untuk mendengarkan problem anaknya, sehingga tidak heran bila mereka akan mencari perhatian atau jawaban tersebut diluar rumah. Syukur bila mereka mendapatkan teman yang baik, bila tidak tentu mereka dapat terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik entah itu narkoba, tawuran maupun pergaulan bebas.

 Belum lagi problem ditempat kerja yang juga sering membuat para ibu bekerja ini stress, entah terhadap atasan/bawahan maupun sesama rekan kerja, overload ataupun deadline pekerjaan sering sekali membuat uring-uringan dan biasanya yang menjadi tempat pelampiasan adalah anak maupun keluarganya. Kebanyakan dari kita sebagai orang tua tidak bisa menerima keadaan ini dan cenderung selalu mencari-cari kesalahan dari pihak luar, entah itu dari lingkungan sekitar, sekolah, pekerjaan dan lainnya, kita tidak pernah mau merenung apa sebenarnya yang sudah kita berikan untuk anak-anak dan keluarga tercinta ini ?

 Di zaman teknologi informasi yang sudah sangat terbuka, situs-situs internet mengenai seks sangat mudah dibuka oleh siapa saja termasuk anak-anak remaja kita yang sudah tidak dapat lagi di bendung, sementara pemahaman mereka mengenai hal ini tidak mereka dapatkan secara benar dari kedua orang tuanya sehingga hal ini tidak mereka dapatkan secara benar dari kedua orang tuanya sehingga hal ini juga dapat berakibat buruk bagi mereka. 

 Faktor berubahnya gaya hidup yang semakin berubah itulah yang menyebabkan semakin tingginya tingkat pergaulan bebas di Indoensia. Hal tersebut pada akhirnya memudahkan menularnya penyakit-penyakit melalui hubungan seksual. Salah satu diantaranya adalah kutil kelamin dan kanker leher serviks. Sehingga pada akhirnya meningkatkan insidensi kanker leher rahim dan kutil kelamin di Indonesia. 

 Semakin tingginya insidensi mencuatkan nama kanker leher rahim sebagai pembunuh perempuan Indonesia nomor satu tertinggi saat ini. Di indonesia diperkiraan terjadi lebih dari 15.000 kasus kanker leher rahim dengan hampir 8000 kematian setiap tahunnya dan setiap harinya diperkirakan ada sekitar 41 kasus baru dan 20 kematian.

2 komentar:

widhi hernanto mengatakan...

info yang luar biasa berguna dok.inilah pangkal dari lahirnya berbagai macam penyakit yang kini tengah mewabah di era modern ini.

di mulai dari ketidakpedulian seorang wanita yang disebut ibu.

ibu adalah tulang punggung keluarga. baik buruknya keluarga semua tergantung kepada ibu.

http://eramuslim.com/berita/tahukah-anda/strategi-kaum-pagan-menuju-the-new-world-order-bag-8.htm

mungkin artikel dari eramuslim diatas dapat menjelaskan sedikit, mengapa dan kenapa semakin banyak wanita yang sibuk bekerja dan menomorduakan keluarga.

memang masih banyak alasan yang lain, tetapi bila dikaitkan dengan agama mungkin hal tsb diatas bisa jadi salah satunya.

teruskan dok untuk memberikan ilmu kepada kami tentang hidup, kesehatan dan permasalahannya..

lanjutkan...

indah mengatakan...

Memang ada benernya kalau "ibu adalah tulang punggung keluarga. baik buruknya keluarga semua tergantung kepada ibu". Tapi itu juga tergantung dari bagaimana seorang kepala keluarga untuk bisa membagi waktunya antara menafkahi keluarga dan memperhatikan keluarganya. Bukan maksud membela diri sebagai kaum hawa ya... . Tapi gimana dengan pihak "Pemerintah" yang gak bisa berbuat tegas dalam hal2 seperti banyaknya kasus Pornografi, Narkoba, Pergaulan bebas yang sudah dianggap tidak tabu lagi, AIDS, Kriminalitas. Jadi siapa yang mesti di salahin...